Skip to main content

[Ind] Rencana Rapat Online Bilingual Indonesia-Jepang

Saat ini dimana-mana siapa pun terasa dampak Covid-19. Dengan istilah social distance, kita menahan diri dan tidak bertemu teman secara langsung meskipun sangat rindu.

Namun, kita perlu berusaha minus diubahkan jadi plus. Misalnya, work from home bisa dilaksanakan karena ada alat komunikasi lewat internet. Rapat online sudah menjadi hal yang biasa.

Maka, sebenarnya kita sudah bisa ketemu kapan saja dimana saja asal ada internet. Saya di Jepang bisa langsung kontak sama teman-teman di Indonesia, Eropa, AS, atau dimana saja, asal lewat alat online.

Dengan demikian, muncul suatu ide yang sederhana tapi belum coba. Yaitu, online meeting secara langsung antara orang Indonesia dan orang Jepang. Online meeting dilakukan dengan bilingual, dua bahasa antara bahasa Indonesia dan bahasa Jepang. Saya dan teman juru bahasa bisa membantu sebagai penterjemah antara dua bahasa tersebut.

Mungkin bilingual online meeting coba dilakukan setiap bulan, diselenggarakan oleh inisiatif saya.
 
Saat ini, saya pikir ada beberapa tema yang dibahas bersama, seperti program magang (Ginou Jisshuu) dan Tokutei Ginou di Jepang, sejarah orang Jepang yang berada di Indonesia pada zaman Perang Dunia II, strategi pemgembangan daerah di Indonesia dan Jepang, atau seni budaya lokal di Indonesia dan Jepang, dll.

Jika ada tema yang mau dibahas bersama orang Indonesia dan orang Jepang, silahkan sampaikan kepada saya (matsui@matsui-glocal.com). Tentu saja, saya membutuhkan teman-teman yang bersedia menjadi komunikator yang menjembatani antara dua bahasa.

Rencananya, akan mengadakan acara tersebut atas nama "Yoridori Indonesia Seri Kuliah Khusus" pada bulan Juli 2020. Mohon tunggu pengumumannya.

Surabaya Nihon Matsuri, tahun 2015.

Comments

Popular posts from this blog

Selamat Peluncuran JAIPONG, Tapi Belum Cukup untuk Menarik Investasi dari Jepang

Hari ini (14 Oktober 2020), setelah mengikuti rekaman WEBinar Indonesia-Japan Virtual Business Forum, situs JAIPONG juga diperkenalkan. Anda bisa mengikuti Indonesia-Japan Virtual Business Forum di dalam situs yang berikut: - Indonesia-Japan Virtual Business Forum  (YouTube) - JAIPONG (Bahasa Indonesia / Bahasa Jepang) Screen Shot dari Situs JAIPON Saat ini, Indonesia bekerja keras untuk menarik investasi dari luar negeri, terutama karena mendesak pemulihan perekonomian dari dampak Covid-19. Sebenarnya, upaya penarikan investasi PMA (Penanaman Modal Asing) terlihat serius setelah mengetahuinya banyak perusahaan Tiongkok relokasi ke Vietnam dan belum ada ke Indonesia. Indonesia tidak boleh kalah dari Vietnam dalam persaigan penarikan invesitasi PMA. Dalam rangka pembangunan jangka panjang sampai tahun 2045, Indonesia harus mengatasi middle income trap (kalah dari negara yang memiliki biaya tenaga kerjanya rendah, kalah juga dari negara yang memiliki teknologi dan produktivitas ting...

[Eng] Higher "Cultural Standard" ?

Why are there fewer corona deaths in Japan than in Western countries? When asked so, Japan's deputy prime minister Mr. Taro Aso replied that it was because the "cultural standard" is different. "Cultural standard"? He said that the "cultural standard# of Japan is higher than other countries. This was the result of voluntary restraint of Japanese people, without the government taking any strong measures. As it say, Japanese people have higher "cultural standard" than other countries. It is true that the number of corona deaths in Japan is much lower than in the West. However, it is actually one of the highest compared to other Asian countries. If compared with other Asian countries, we can say that Japan has lower "cultural standard". I remember two things. First, the reason Japan started World War II was the idea of a superior Japan liberating a lagging Asia. It was said that civilized Japan had to teach and guide other Asia that had not...

[Eng] O-bon Festival at Home in Tokyo

As an annual tradition, we had the O-bon festival at home in Tokyo this year, too. In my hometown, Fukushima, the O-bon  festival is in mid-August (called the  Kyuu-bon,  that is Old Obon, based on old lunar calendar), but in Tokyo, it's in mid-July, called the Shin-bon (New Obon based on new solar calendar) festival. . During the Obon season, our ancestors return to this world to spend time with us, and then return to the other world, once a year. We make cow and horse from eggplant and cucumber, and decorate them as a vehicle for the ancestors to ride back to this world. On July 13th, we make a "welcoming fire ( Mukae-bi )" to welcome our ancestors. First, open the gate of the house and prepare to welcome our ancestors. After the gate is opened, an ogara  wood is placed on a roasting pan (called houroku ) like a tower. The smoke from the roasting pan is used to mark the return of our ancestors. When the burnt-out ogara is finished, a flickering red color remai...