Skip to main content

Posts

Showing posts with the label Indonesia

Selamat Peluncuran JAIPONG, Tapi Belum Cukup untuk Menarik Investasi dari Jepang

Hari ini (14 Oktober 2020), setelah mengikuti rekaman WEBinar Indonesia-Japan Virtual Business Forum, situs JAIPONG juga diperkenalkan. Anda bisa mengikuti Indonesia-Japan Virtual Business Forum di dalam situs yang berikut: - Indonesia-Japan Virtual Business Forum  (YouTube) - JAIPONG (Bahasa Indonesia / Bahasa Jepang) Screen Shot dari Situs JAIPON Saat ini, Indonesia bekerja keras untuk menarik investasi dari luar negeri, terutama karena mendesak pemulihan perekonomian dari dampak Covid-19. Sebenarnya, upaya penarikan investasi PMA (Penanaman Modal Asing) terlihat serius setelah mengetahuinya banyak perusahaan Tiongkok relokasi ke Vietnam dan belum ada ke Indonesia. Indonesia tidak boleh kalah dari Vietnam dalam persaigan penarikan invesitasi PMA. Dalam rangka pembangunan jangka panjang sampai tahun 2045, Indonesia harus mengatasi middle income trap (kalah dari negara yang memiliki biaya tenaga kerjanya rendah, kalah juga dari negara yang memiliki teknologi dan produktivitas ting...

[Ind] Hadir CEAS TALK #9 sebagai Pemateri (19 Agustus 2020)

Pada tanggal 19 Agustus 2020 malam, saya hadir acara online CEAS TALK #9 oleh Center for East Asian Studies, Universitas Muhammadiyah Malang sebagai pemateri berjudul "Pandangan Masyarakat Jepang terhadap Indonesia pada Masa Penjajahan Tahun 1942-1945". Mumlah pesertanya sekitar 70 orang lebih dan sebagian besar adalah mahasiswa/i. Saya mau membahas tentang reaksi sebagian orang Jepang yang menyatakan bahwa Jepang berkontribusi kemerdekaan Republik Indonesia dan oleh karena itu Indonesia senang dan mencintai Jepang. Saya tidak berminat menjelaskan satu demi satu tentang sejarah penjajahan Jepang di wilayah Indonesia saat ini tetapi untung ada Ibu Susi Ong, ahli sejarah Jepang, menambah latar belakang sejarahnya di chat. Itu menjadi referensi untuk mahasiswa/i. Saya menekankan bahwa sejarah saat ini adalah sejarah pemenang atau penguasa, dan perlu menyadari bahwa ada juga sejarah lain oleh yang kalah, atau oleh yang disingkirkan. Selain itu, sebaiknya menghindari atau sangat h...

[Ind] Kuliah Khusus Online (1) tentang Kusta dan Diskriminasi

Pada tanggal 18 Juli 2020, kami mengadakan Kuliah Khusus Online Yoridori Indonesia (1), mulai pukul 13.00 WIB. Kuliah Khusus ini merupakan kesempatan bagi banyak orang, termasuk tidak hanya pelanggan majalah informasi web "Yorori Indonesia", tetapi juga masyarakat umum. Untuk saat ini, sementara pelaksanaannya secara gratis. Ada keinginan untuk menyebarkan informasi berbagai macam keanekaragaman Indonesia terutama kepada masyarakat Jepang lewat kesempatan ini. Sekaligus, kami mencoba melaksanakan dengan dua bahasa (Jepang dan Indonesia) sesuai dengan permintaan dari pembicara dan ini diharapkan menjadi kesempatan dialog langsung antara orang Indonesia dan orang Jepang di dalam tema yang sama. Dalam acara pertama kali ini, kami mengundang Mr. Yuta Takashima, salah seorang pendiri dan tetap aktif di Yayasan Satu Jalan Bersama, sebuah yayasan yang membantu para pemulih kusta di Indonesia, dengan tema “Berpikir tentang Kusta di Indonesia dan Diskriminasi berdasar Penyakit Menular...

[Ind] Rencana Rapat Online Bilingual Indonesia-Jepang

Saat ini dimana-mana siapa pun terasa dampak Covid-19. Dengan istilah social distance, kita menahan diri dan tidak bertemu teman secara langsung meskipun sangat rindu. Namun, kita perlu berusaha minus diubahkan jadi plus. Misalnya, work from home bisa dilaksanakan karena ada alat komunikasi lewat internet. Rapat online sudah menjadi hal yang biasa. Maka, sebenarnya kita sudah bisa ketemu kapan saja dimana saja asal ada internet. Saya di Jepang bisa langsung kontak sama teman-teman di Indonesia, Eropa, AS, atau dimana saja, asal lewat alat online. Dengan demikian, muncul suatu ide yang sederhana tapi belum coba. Yaitu, online meeting secara langsung antara orang Indonesia dan orang Jepang. Online meeting dilakukan dengan bilingual, dua bahasa antara bahasa Indonesia dan bahasa Jepang. Saya dan teman juru bahasa bisa membantu sebagai penterjemah antara dua bahasa tersebut. Mungkin bilingual online meeting coba dilakukan setiap bulan, diselenggarakan oleh inisiatif saya.   Saat ini, s...

[Ind] Apakah Indonesia benar welcome PMA?

Saat ini, Indonesia berusaha untuk menarik penanaman modal asing (PMA) sebanyak mungkin ke Indonesia. Untuk itu, berbagai kemudahan prosedur perizinannya diteruskan. BKPM mengharapkan banyak perusahaan China yang relokasi ke Indonesia. Saya bisa memahami apa yang diinginkan oleh Indonesia. Memang PMA dibutuhkan untuk pembangunan perekonomian Indonesia, meskipun saya pikir PMDN juga sebenarnya memiliki banyak kemampuan untuk berkontribusinya. Sebaiknya perlu ada dorongan agar PMDN yang berinvesitasi juga. Dari kacamata orang asing, mengapa harus PMA berinvestasi ke tempat yang tidak diminati oleh PMDN. Indonesia masih terlalu mengharapkan peranan PMA seperti dulu. Dibandingkan love-call dari Indonesia terhadap PMA, saya masih merasa tanda tanya bagaimana seriusnya penarikan PMA. Pasalnya, banyak teman orang Jepang komplain begitu sulitnya untuk mengambil visa kerja. Persyaratan dan prosedurnya makin ketat. Sering berubah. Sulit sekali mendapat visa, katanya. Sedangkan, pengawasan terhad...

[Ind] Ada Kontak dari Teman Saya di Batam

Kemarin (13 Juni 2020), ada kontak lewat WA dari seorag teman saya di Batam. Kalau tidak salah, saya ketemu beliau di Batam pada tahun 2010. Sangat bersyukur karena beliau masih ingat saya meski sudah hampi sepuluh tahun yang lalu. Pada tahun 2010, saya mengunjungi Batam untuk menyelenggarakan suatu Seminar Pengembangan Produk UMKM untuk ekspor ke Jepang atas nama expert JETRO (Japan External Trade Organization). Saat itu, saya bertugas di Jakarta sebagai penasihat pengembangan UMKM untuk KADIN Indonesia. Kali ini, beliau minta nasihat tentang strategi pengembangan Kabupaten Anambas, Provinsi Kepulauan Riau. Saya sendiri belum pernah ke Anambas, maka saya minta waktu untuk mempelajarinya dari bahan informasi seperti media dan internet yang saya bisa dapat di Tokyo. Sekaligus saya minta beliau mengirim bahan informasi tentang Anambas jika ada. Besoknya, beliau langsung mengirim dokumen PDF dengan berisi 97 slide PPT kepada saya dengan WA. Akhirnya, saya harus membaca dokumen tersebut. L...

[Ind] Cerita Ibu Kos: Ketakutan menjadi Kesayangan

Kali ini saya sedikit cerita waktu saya pertama kali mulai tinggal di Jakarta pada Agustus 1990. Saya tinggal di Jakarta selama dua tahun sampai Agustus 1992. Ini pertama kali berdomosili dengan KIMS (saat ini KITAS) di Indonesia. Saya tinggal di Jakarta sebagai overseas research fellow dari kantor saya, Institute of Developing Economies (IDE), Tokyo, Jepang. IDE menugaskan kepada staf peneliti untuk tinggal di negara sasaran penelitiannya. Sebagai staf peneliti Indonesia, saya memilih tinggal di Indonesia selama dua tahun. Waktu itu, status saya di Indonesia sebagai mahasiswa S-2 UI. Biasanya, overseas research fellow menyewa rumah sendiri dan mobil sendiri seperti diplomat atau staf-staf perusahaan Jepang yang dikirim dari kantor pusat di Jepang. Namun, sebagai  calon ahli Indonesia di kantor saya, saya merasa harus berusaha tahu dan mengerti secara dalam dan benar dengan penuh pergaulan dengan masyarakat Indonesia sehari-hari. Maka, saya sengaja mencari indikos di wilayah Jakart...

[Ind] Mereka Percaya Indonesia Mencintai Jepang

Mungkin ini saya perlu memberitahukan kepada teman-teman orang Indonesia. Ini adalah refleksi pandangan sebagian masyarakat Jepang tentang Indonesia. Beberapa hari yang lalu, ada suatu posting twitter tentang sejarah Indonesia dan Jepang. Jika ada yang bisa baca bahasa Jepang, silahkan membacanya secaralangsung.     Posting Twitter tentang Sejarah Indonesia dan Jepang (bahasa Jepang) ********** Awalnya mulai dari persoalan ujian di suatu universitas swasta. Isinya mahasiswa/i diminta bikin kesimpulan dari tulisan tentang sejarah Indonesia-Jepang. Tulisan tersebut termasuk pendidikan sejarah di Indonesia yang mengatakan bahwa penjajahan tentara Jepang selama 3,5 tahun bisa dikatakan lebih berat daripada penjajahan Belanda. Ditambahnya, pendidikan sejarah di Jepang tidak begitu banyak mengajar apa yang Jepang melakukan di Asia Tenggara termasuk Indonesia pasa waktu Perang Dunia II. Tidak mengajar juga tentang penjajahan tentara Jepang terhadap wilayah Indonesia. Mestinya mahasis...

[Eng] My Specialties: Indonesian Studies and Regional/Community Development

I myself have worked in Indonesian studies for 35 years, and during that time, I have made efforts to deepen my experience and expertise in regional/community development in my own way for 25 years. Therefore, when people ask me what I specialize in, I try to answer that there are two main areas: Indonesian studies and regional/community development. I became strongly aware of regional/community development in 1995, when I started to work as a regional development policy advisor for Eastern Indonesia. Prior to that, for two years from 1993, I had studied whether Japan's industrial policy would be effective for the industrial development of Southeast Asian countries. Just then, the World Bank published a report called "The East Asian Miracle," which drew attention to the fact that the World Bank, which had kept a market fundamentalist stance, had given a certain amount of credit to Japanese-style industrial policy. In Japan's industrial policy, there was a discussion a...