Pada tanggal 19 Agustus 2020 malam, saya hadir acara online CEAS TALK #9 oleh Center for East Asian Studies, Universitas Muhammadiyah Malang sebagai pemateri berjudul "Pandangan Masyarakat Jepang terhadap Indonesia pada Masa Penjajahan Tahun 1942-1945". Mumlah pesertanya sekitar 70 orang lebih dan sebagian besar adalah mahasiswa/i.
Saya mau membahas tentang reaksi sebagian orang Jepang yang menyatakan bahwa Jepang berkontribusi kemerdekaan Republik Indonesia dan oleh karena itu Indonesia senang dan mencintai Jepang. Saya tidak berminat menjelaskan satu demi satu tentang sejarah penjajahan Jepang di wilayah Indonesia saat ini tetapi untung ada Ibu Susi Ong, ahli sejarah Jepang, menambah latar belakang sejarahnya di chat. Itu menjadi referensi untuk mahasiswa/i.
Saya menekankan bahwa sejarah saat ini adalah sejarah pemenang atau penguasa, dan perlu menyadari bahwa ada juga sejarah lain oleh yang kalah, atau oleh yang disingkirkan. Selain itu, sebaiknya menghindari atau sangat hati-hati generalisir sejjarah dari pengalaman pribadi. Dan tidak boleh cap orang yang pendapatnya berbeda sebagai musuh atau kiri/kanan agar tidak menimbulkan rasa kebencian terutama lewat SNS.
Pandangan masyarakat Jepang tadi sebenarnya refleksi dari suasana atau kondisi masyarakat saat ini. Makin lama, makin sedikit toleransi sejarah yang mengakui berbagai versi. Penyimpulan cerita sejarah yang diciptakan sejak dulu mudah dimanfaatkan oleh pihak tertentu untuk tujuan tertentu. Kita perlu sangat hati-hati ini.
Tema ini sebenarnya bukan mencari mana yang benar dan mana yang tidak benar. Tetapi, komentar sahabat saya, Pak Tonny Dian Effendi, sangat menarik. Menurutnya, pandangan masyarakat Jepang tidak begitu berubah meski zaman sudah berubah banyak. Pak Tonny sarankan "Ayo, picnic ke Indonesia". Saya sangat setuju. Mereka yang terjebak dengan pandangan yang sama sejak dulu sebaiknya jalan-jalan ke Indonesia dan bergaul dengan masyarakat Indonesia.
Comments
Post a Comment